Banyak investor pemula yang belum benar-benar memahami apa itu crypto dan juga bagaimana cara aset tersebut bekerja. Dalam artikel ini Tokenomy akan menyediakan informasi untuk memahami apa itu Bitcoin dan bagaimana cara kerjanya.
Sejak kemunculannya di dunia pada tahun 2008, Bitcoin telah memberikan sebuah gebrakan baru di internet dengan menjadi alternatif uang fiat. Setelah mengalami banyak pasang surutnya, Bitcoin kini sudah banyak dikenal dan menjadi salah satu pilihan utama bagi investor yang tertarik terjun ke dalam dunia crypto. Saat ini pasar crypto telah memasuki dekade ke duanya dan perkembangannya tidak terlihat melambat, bahkan terus menerus berkembang.
Nilai crypto yang terus berkembang membuat banyak perusahaan besar seperti Fidelity Investment dan CME Group banyak berkontribusi di dalamnya. Begitu juga beberapa universitas kelas dunia seperti Harvard, Stanford, dan Yale yang juga berkontribusi dalam whitepaper Bitcoin. Hal tersebut jua diikuti perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook dan PayPal yang juga mendukung perkembangan cryptocurrency. Melihat perkembangannya yang demikian, merupakan sebuah indikasi yang bagus untuk mulai berinvestasi di bidang crypto.
Memahami Crypto pertama, Bitcoin
Sebagai aset crypto pertama yang diciptakan, Bitcoin bisa menjadi landasan yang tepat untuk benar-benar memahami dunia crypto. Bitcoin dinilai sebagai sebuah solusi dari masalah teknis pergerakan uang digital dan juga sebagai sebuah fenomena ekonomi yang memudahkan manusia untuk melakukan transaksi digital yang sebelumnya dinilai tidak mungkin dilakukan. Dengan perspektif tersebut, sistem blockchain Bitcoin telah menjadi dasar bagi sistem aset crypto lainnya sehingga memahami Bitcoin akan membantu investor untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem blockchain lainnya.
Apa itu Bitcoin?
Bitcoin merupakan aset crypto yang pertama dan diciptakan oleh sosok anonymous yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto. Aset ini pertama kali dikenal melalui whitepaper yang muncul pada tanggal 31 Oktober 2008 berjudul ‘Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System’ dan dikirimkan kepada sejumlah email yang dimiliki oleh para cryptographers. Di dalam whitepaper tersebut, Nakamoto menjelaskan visinya tentang bagaimana seorang individu dapat menyimpan, mengirim, dan menerima aset digital tanpa memerlukan adanya pihak ketiga seperti bank sebagai penengah. Beberapa lama setelah hal tersebut diterbitkan, pada tanggal 3 Januari 2008, software milik Bitcoin akhirnya dapat diakses oleh publik.
Secara singkat, Bitcoin merupakan sebuah mata uang digital yang dihasilkan dalam sebuah sistem blockchain yang menganut asas peer to peer sehingga tidak memerlukan pihak ketiga seperti bank. Para penggunanya dapat langsung mengirimkan aset ke satu sama lain di dalam sistem tanpa adanya perantara dan sistem blockchain akan mencatat segala transaksinya. Semua transaksi tersebut akan diverifikasi oleh node dalam jaringan cryptography dan catatannya dapat diakses oleh publik secara transparan.
Cara Kerja Bitcoin
Cara kerja Bitcoin dapat kita lihat dari bagaimana sistem blockchain yang mendasarinya bekerja. Blockchain sendiri merupakan sebuah sistem yang terdiri dari jaringan antar komputer yang tersebar di seluruh dunia. Sistem ini terdiri dari banyak blok akan menerima data baru yang diisi oleh serangkaian hash cryptography yang berfungsi untuk mencatat data dan menyimpannya sehingga tidak bisa diubah. Untuk memverifikasi sebuah transaksi Bitcoin di dalamnya, hash akan menghasilkan serangkaian kode unik yang digunakan sebagai identifikasi data transaksi dan juga meminimalisir adanya kecurangan dalam sistem. Apabila data transaksi tadi sudah terverifikasi, maka sebuah blok baru akan tercipta dalam sistem yang akan menyimpan hash dan juga kode yang digunakan oleh hash dari blok sebelumnya. Penyimpanan data yang demikian akan membantu para pengguna agar selalu tahu di mana letak blok tersebut dalam sistem blockchain. Dengan demikian, semua transaksi yang terjadi dalam sistem dapat tercatat dengan baik.
Legalitas Bitcoin
Legalitas Bitcoin sempat dipertanyakan pada awal kemunculannya. Pasalnya, aset ini tidak terlihat dan juga tidak diatur oleh institusi bank atau pemerintahan negara tertentu, seperti mata uang fiat. Namun pada tahun 2019 Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyatakan Bitcoin sebagai komoditas perdagangan digital yang sah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka (Bappebti). Meskipun legal sebagai komoditi digital, Bitcoin belum dianggap sah sebagai alat pembayaran di Indonesia. Dengan demikian, Anda bisa menjadikannya instrumen investasi yang sah, namun belum bisa menggunakan Bitcoin sebagai ‘uang’ pembayaran di Indonesia.
Cara Mendapatkan Bitcoin
Sebagai pemula, sangatlah wajar bila Anda bertanya-tanya bagaimana caranya mendapatkan Bitcoin. Salah satu hal yang bisa Anda lakukan adalah melakukan mining (penambangan) yang selanjutnya akan dijelaskan lebih lengkap di bawah. Adapun cara lain adalah mengikuti serangkaian airdrop event yang biasanya memberikan aset Bitcoin secara cuma-cuma sebagai bagian dari promosi sebuah platform baru ataupun tergabung dalam kegiatan faucet yang mana mengharuskan Anda untuk melakukan sebuah tugas untuk imbalan aset Bitcoin. Beberapa hal lain yang bisa Anda lakukan adalah melakukan trading, staking, hingga melakukan program afiliasi Bitcoin. Namun cara termudah dan tercepat adalah dengan membeli Bitcoin secara langsung melalui marketplace aset crypto seperti Indodax.
Cara Mining Bitcoin
Mining, atau disebut juga menambang, merupakan cara untuk mendapatkan Bitcoin dalam sistem blockchain dengan menyelesaikan persamaan matematika yang kompleks. Untuk dapat melakukannya, Anda memerlukan hardware mining agar dapat menyelesaikan persamaan tersebut lebih cepat dari miner lainnya. Sistem tersebut dibuat sebagai sebuah sarana dalam memvalidasi setiap transaksi yang dilakukan dalam blockchain Bitcoin. Dalam proses ini terjadi penambahan data transaksi ke blockchain sehingga semua orang dapat menyetujui rangkaian transaksi yang sama. Sederhananya, para penambang mendapatkan Bitcoin sebagai imbalan setelah mereka berhasil memverifikasi sebuah transaksi. Dengan demikian, semua transaksi yang terjadi dalam sistem akan tervalidasi dan dihitung sebagai transaksi unik. Selain itu, berdasarkan buku berjudul Getting started with Bitcoins, proses penambangan Bitcoin juga berperan sebagai sebuah mekanisme produksi dan proses distribusi Bitcoin yang aman.
Cara Membeli Bitcoin
Bila Anda merasa melakukan penambangan Bitcoin terlalu rumit, maka cara lain untuk bisa mendapatkan aset ini adalah dengan membelinya. Pastikan bahwa Anda membelinya di platform perdagangan crypto yang legal dan aman. Di Indonesia sendiri ada cukup banyak platform yang dapat Anda gunakan untuk membeli Bitcoin. Untuk membeli bitcoin langsung dengan mata uang fiat rupiah, Anda bisa bertransaksi melalui bursa crypto seperti Indodax. Untuk memperoleh bitcoin dengan rupiah digital IDK atau aset crypto lainnya, Tokenomy adalah salah satu platform investasi bitcoin yang aman dan terpercaya karena sudah teregulasi oleh Financial Services and Security Act 2010 (LFSSA) yangi diterbitkan oleh International Business and Financial Centre (IBFC) di Malaysia.
Cara Menggunakan Bitcoin
Setelah Anda sudah memiliki aset Bitcoin, lantas apa saja yang dapat Anda lakukan untuk menggunakannya? Pada dasarnya Bitcoin diciptakan sebagai mata uang digital, jadi Anda dapat menggunakan Bitcoin sebagai alat transaksi seperti mengirim uang kepada kerabat Anda di mana pun secara mudah dan instan kapanpun, atau membeli barang di negara yang sudah menerima bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Anda juga dapat membeli berbagai produk dan layanan dari suatu perusahaan dengan Bitcoin asalkan mereka menerima pembayaran menggunakan aset ini. Bahkan Anda dapat melakukan sumbangan amal dengan Bitcoin dengan semakin banyaknya organisasi yang mau menerima aset crypto di berbagai belahan dunia.
Selain sebagai alat transaksi, tentu saja Anda dapat menggunakan Bitcoin untuk mencari keuntungan. Anda dapat melakukan jual beli Bitcoin dan memanfaatkan fluktuasi harganya. Anda juga dapat melakukan investasi jangka panjang mengingat harga aset ini secara historis terus mengalami kenaikan seiring waktu.
Cara Trading Bitcoin
Trading merupakan sebuah kegiatan jual beli aset jangka pendek yang mengikuti pergerakan harga di pasar. Untuk dapat melakukan trading Bitcoin, pertama-tama Anda harus memahami seluk beluk pergerakan harga aset ini. Pahami cara kerjanya dan juga apa saja hal-hal yang mempengaruhi pergerakan harganya di pasar. Lakukanlah analisis teknikal dan fundamental, serta buat strategi trading dengan matang. Jangan sampai Anda melakukan jual beli dengan hanya berbekal insting. Aktifkan fitur stop-loss untuk membantu Anda mengurangi resiko kerugian yang melebihi toleransi Anda. Sebelum benar-benar terjun melakukan trading, ada baiknya Anda berlatih di akun demo terlebih dahulu. Di Tokenomy, Anda bisa melakukan spot trading antar crypto, dan/atau melakukan leveraged trading di TokenomyX, juga option trading di Dual Currency Deposit, untuk mendapatkan keuntungan dari Bitcoin.
Cara Mencairkan Bitcoin
Setelah Anda sudah mendapatkan keuntungan lewat Bitcoin, maka hal berikutnya yang bisa dilakukan adalah mencairkan keuntungan tersebut. Cara yang paling umum adalah melakukannya di bursa crypto seperti Indodax. Anda bisa menukarkan aset Bitcoin Anda ke aset Rupiah sehingga bisa menariknya ke dalam akun rekening bank Anda.
Cara Berinvestasi Bitcoin di Tokenomy
Bagaimana? Sudah yakin akan melakukan investasi Bitcoin? Maka hal berikutnya yang bisa Anda lakukan adalah membuka akun di Tokenomy dan memilih cara berinvestasi yang cocok untuk Anda. Beberapa langkah yang perlu Anda lewati adalah proses Know-Your-Customer (KYC) sebagai bentuk verifikasi identitas serta menjamin peraturan Anti-Money Laundry (AML). Langkah-langkah yang dilakukan termasuk melakukan foto selfie dengan kartu identitas diri. Bila sudah berhasil melewati langkah tersebut, maka Anda tinggal masuk ke dashboard Tokenomy dan mulai berinvestasi! Selamat mencoba!