Sejak diluncurkan pada tahun 2009, Bitcoin kini terus mengalami perkembangan dan juga nilainya cenderung terus meningkat sehingga mendapatkan banyak perhatian dari para investor. Pada tahun 2021, kapitalisasi pasarnya telah mencapai 1 triliun dolar AS dan menyebabkan banyaknya investor yang tertarik memilikinya dalam portofolio mereka.
Secara tradisional, investor dan juga trader menyimpan kekayaan mereka dalam aset properti, saham, ataupun emas. Emas biasanya dijadikan alat pelindung yang aman terhadap naik turunnya harga aset lain yang dipengaruhi inflasi. Namun akhir-akhir ini, Bitcoin telah disebut sebagai emas digital yang memiliki fungsi yang mirip dengan emas tradisional. Dengan jumlahnya yang terbatas, harga Bitcoin secara teori akan terus meningkat seiring berjalannya waktu dan tingginya permintaan pasar. Nilainya yang tidak terpengaruh oleh inflasi juga menjadikannya sebuah aset yang memiliki sifat pelindung nilai layaknya emas. Untuk lebih memahami perbedaan Bitcoin dengan emas, baca artikel ini sampai selesai!
Apa yang dimaksud dengan Penyimpan Nilai?
Penyimpan nilai adalah aset yang dapat disimpan dan diambil kembali tanpa kehilangan nilainya seiring waktu. Dengan definisi tersebut, kita bisa mengatakan bahwa uang fiat merupakan penyimpan nilai yang kurang baik dengan nilainya yang terus berubah-ubah. Uang tunai merupakan alat jual beli yang mudah digunakan sehari-hari dan sebuah cara untuk menyimpan likuiditas secara jangka pendek, namun ia kurangmenyimpan nilai dengan baik untuk masa yang lebih panjang.
Akhir-akhir ini telah terjadi adanya hyperinflation di sistem keuangan banyak negara di seluruh dunia. Hyperinflation terjadi ketika uang kehilangan nilainya dalam waktu yang singkat, hingga sekitar 50% atau lebih tiap bulannya. Hal ini juga diikuti oleh kenaikan harga barang dan jasa, serta berkurangnya daya beli yang sesuai. Meskipun hyperinflation jarang terjadi di negara berkembang, inflasi sendiri kerap terjadi dari waktu ke waktu sehingga nilai uang fiat tetap mengalami naik turun. Inflasi sendiri digunakan oleh pemerintahan di seluruh dunia untuk mengontrol jumlah uang di pasaran. Pemerintah dengan sengaja mengurangi nilai uang fiat mereka setiap tahun sebagai cara memberi insentif kepada masyarakat untuk melakukan pembelian atau investasi dengan harapan perkembangan ekonomi akan terjadi dan membuka lapangan kerja baru.
Hal di atas menunjukkan bahwa uang fiat kehilangan nilainya dari waktu ke waktu, sehingga menyimpan kekayaan dalam aset lain sebagai penyimpan nilai merupakan cara yang tepat untuk mengamankan kekayaan Anda. Itulah mengapa orang melakukan investasi saham, real estate, emas, dan juga aset lain dengan nilai yang dapat dipertahankan seiring berjalannya waktu.
Sebuah aset yang tidak dipengaruhi pergerakan pasar sangat penting bila Anda tengah mencari aset pelindung nilai. Di sinilah Bitcoin dan emas masuk ke dalam pertimbangan yang bisa diperdebatkan. Sedari dulu, emas telah menjadi alat pelindung nilai yang digunakan oleh seluruh dunia. Investor biasanya mengganti asetnya menjadi Bitcoin atau emas ketika pasar sedang mengalami turbulensi karena dua aset tadi tidak dipengaruhi oleh kejadian tersebut. Pada kenyataannya, nilai kedua aset tersebut bahkan terus berkembang terlepas dari keadaan pasar. Ketika menilai perbandingan Bitcoin dan emas, investor mempertimbangkan mereka sebagai safe havens atau pelindung karena stabilitas nilai mereka. Meskipun investor bisa saja tidak mendapatkan keuntungan yang pesat, mereka yakin kedua aset ini akan melindungi kekayaan mereka dari penurunan nilai dalam jangka waktu yang panjang.
Mengapa Bitcoin Menjadi Alat Pelindung Nilai?
Tidak seperti emas yang digunakan untuk membuat perhiasan, koin, dan juga komponen alat elektronik, Bitcoin tidak memiliki kegunaan industri seperti itu. Meskipun demikian, aset ini dapat digunakan sebagai alat tukar barang dan jasa. Bitcoin dapat menjadi alat pelindung nilai karena ia memiliki sifat tahan lama dan juga terbatas. Jumlah total Bitcoin yang ada terbatas di angka 21 juta keping dan tidak akan ada tambahan lain setelah itu. Dengan keterbatasan tersebut dan permintaan pasar yang terus meningkat menjadikan nilai Bitcoin secara teori akan terus bergerak naik dalam jangka waktu panjang.
Bitcoin juga merupakan aset digital yang terdesentralisasi yang beroperasi tanpa dikontrol oleh bank pusat dan juga pemerintahan, mengandalkan adanya jaringan global yang berisikan nodes atau penambang sehingga sistem ini dapat berhasil. Hal ini juga memberikan pengguna Bitcoin sedikit privasi dan juga meningkatkan keamanannya. Pelindung nilai yang ideal harus memiliki fungsi sebagai alat tukar barang dan jasa sehingga bisa ditukarkan sewaktu-waktu. Bitcoin dapat ditukarkan karena ia memiliki kesepadanan nilai, portabel, mudah dibagi, dan sudah diadopsi oleh banyak pasar.
Bitcoin vs Emas
Agak susah membedakan Bitcoin dan Emas karena mereka banyak memiliki persamaan. Kedua aset tersebut merupakan alat pelindung nilai yang baik ketika pasar tengah menghadapi turbulensi. Namun berikut adalah faktor-faktor yang dapat kita bandingkan antara Bitcoin dan Emas agar Anda dapat memahami perbedaankedua aset ini.
Scarcity (Kelangkaan)
Karakteristik utama dari sebuah alat lindung nilai yang baik ketika membandingkan Bitcoin dan emas adalah scarcity atau keterbatasan jumlahnya. Ketika sebuah aset memiliki jumlah yang tidak terbatas, maka akan mudah jumlahnya meningkat di pasaran dari waktu kewaktu. Namun sebagai hasilnya, nilai dari aset tersebut akan anjlok dan menjadikannya alat pelindung nilai yang tidak baik. Di sisi lain, ketika jumlahnya terbatas, tingginya permintaan pasar akan menjadikan nilai aset tersebut semakin meningkat.
Scarcity merupakan salah satu kelebihan emas, sehingga menjadikannya sebagai alat pelindung nilai yang baik. Secara relatif, aset ini terbatas, mahal, dan membutuhkan sumber daya yang besar untuk mendapatkannya lewat penambangan. Dengan sifatnya yang terbatas, tidak mudah untuk meningkatkan jumlah emas di pasar. Sehingga ketika permintaan pasar akan emas meningkat, tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bila dibandingkan dengan material alam lain seperti silver dan tembaga, yang mana jumlahnya lebih besar dan mudah ditambang, emas cenderung lebih terbatas dan susah didapatkan sehingga posisinya lebih tinggi dibandingkan material tadi.
Namun apabila emas terbatas, apakah Anda tahu aset lain yang lebih terbatas dibandingkannya? Jawabannya adalah Bitcoin. Dengan jumlahnya yang hanya mencapai 21 juta keping, aset ini sudah tidak dapat ditambang lagi pada tahun 2140. Meskipun emas sudah ditambang dalam waktu yang lama, bumi masih menyediakan aset ini dari waktu ke waktu untuk ditambang. Untuk faktor scarcity, dengan jumlah yang sudah jelas keterbatasannya membuat Bitcoin menjadi alat pelindung nilai yang lebih baik daripada emas.
Fungibility (Kesepadanan)
Fungibility atau kesepadanan merupakan kualitas yang dapat saling dipertukarkan dan seragam, yang mana merupakan salah satu faktor lain yang membuat sebuah aset menjadi alat pelindung nilai yang baik. Kualitas ini memfasilitasi pertukaran barang dan jasa karena kesepadanan berarti unit yang setara memiliki nilai yang sama dan dapat dipertukarkan di berbagai macam pasar dan lokasi. Sebagai contoh, mobil Mercedes dan Jeep sama-sama merupakan alat berkendara, tapi mereka tidak dapat dipertukarkan langsung karena masing-masing kendaraan memiliki perbedaan dan fitur unik yang menjadi nilai mereka. Sedangkan untuk emas yang secara menyeluruh sepadan, satu ons emas murni memiliki nilai yang sama dengan satu ons emas murni di negara manapun dan di pasar manapun.
Meskipun demikian, emas di beberapa kasus tidak memiliki kesepadanan nilai. Emas dengan ketidakmurnian tidak memiliki nilai yang sama dengan emas murni. Di lain sisi, Bitcoin selalu memiliki kesepadanan nilai. Satu Bitcoin selalu memiliki nilai yang sama dengan satu Bitcoin di manapun ia berada. Hal ini menambah satu lagi faktor mengapa Bitcoin merupakan alat pelindung nilai yang lebih baik dibandingkan emas, yakni karena kesepadanan nilainya.
Divisibility (Dapat Dibagi)
Alat pelindung nilai haruslah mudah dibagi ke dalam ukuran yang lebih kecil agar dapat dijadikan alat tukar barang dan jasa dengan nilai yang sama. Dalam hal ini emas gagal menjadi alat pelindung nilai yang baik karena nilainya yang tinggi membuat emas dalam jumlah kecil tetaplah mahal. Dengan demikian akan susah untuk menjadikannya sebagai aset yang bernilai lebih kecil meskipun dengan ukuran yang kecil pula. Di sinilah kertas kepemilikan emas sangat penting, hal ini membuat emas lebih mudah dibagi menjadi ukuran lebih kecil. Namun hal ini tidak sepenuhnya merepresentasikan emas sebagai aset, sehingga masalah pembagian ini tetap ada.
Sedangkan Bitcoin tidak pernah memiliki permasalahan yang sama. Bitcoin dapat dibagi hingga 100,000,000 pecahan yang lebih kecil yang disebut “satoshi”. Hal ini membuat Bitcoin dengan mudah digunakan dan dipertukarkan dalam ukuran yang lebih kecil ataupun lebih besar.
Portability (Mudah Dibawa)
Ketika sedang membandingkan antara emas dan Bitcoin, salah satu hal lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah portability atau kemudahan dalam membawanya. Emas merupakan material yang berat sehingga tidak mudah dibawa kemanapun. Mengirimkan sejumlah besar emas sangatlah mahal dan membuatnya tidak mudah dijadikan alat tukar dari transaksi jarak jauh. Hal ini membuat transaksi antar daerah sangat tidak praktikal, terutama transaksi internasional.
Bitcoin tidak memiliki masalah tersebut. Sebagai aset digital, berapapun besar jumlahnya dapat disimpan dan dibawa kemanapun dalam bentuk hardware ataupun secara online sehingga dapat diakses di manapun Anda berada asalkan ada akses ke internet. Mengirim Bitcoin untuk transaksi sangatlah cepat dan tidak mahal dibandingkan dengan emas. Anda dapat memindahkan sejumlah Bitcoin dengan mudah dan aman dalam hitungan menit. Hal ini membuat Bitcoin lagi-lagi menang sebagai alat pelindung nilai.
Adaptasi di Masyarakat
Masyarakat haruslah menerima aset tersebut sebagai alat transaksi agar ia dapat dikategorikan sebagai alat pelindung nilai yang baik. Hal ini sangat penting karena orang cenderung menilai sesuatu dari adaptasinya di masyarakat luas. Emas sudah dinilai sebagai alat transaksi yang bernilai besar sejak lama sehingga dinilai sebagai alat pelindung nilai yang baik secara menyeluruh. Selain itu, ia juga diadaptasikan dalam bentuk seperti perhiasan, koin, dan lainnya.
Dalam hal ini, emas cenderung lebih berharga sebagai alat pelindung nilai bila dibandingkan dengan Bitcoin. Hal itu dikarenakan umur Bitcoin yang masih muda bila dibandingkan dengan emas sehingga adaptasinya di masyarakat belum besar. Banyak investor melihat Bitcoin sebagai aset yang unik namun masih memerlukan waktu untuk diadopsi secara lebih luas.
Regulasi Pemerintah
Ide dari mata uang terdesentralisasi belumlah diterima secara menyeluruh oleh bank dan pemerintahan dunia. Hal ini menyebabkan adanya isu regulasi di mana belum semua negara menerima Bitcoin sebagai aset investasi ataupun alat tukar barang jasa. Sedangkan emas sudah diterima secara sah di negara manapun sehingga dalam faktor ini emas lebih unggul dari Bitcoin.
Kesimpulan
Dengan pemerintah yang terus mencetak uang dan mengurangi nilai uang fiat, emas dan Bitcoin merupakan pelindung kekayaan yang baik untuk menghindari dampak inflasi. Emas sudah digunakan secara berabad-abad dan masih merupakan alat pelindung nilai yang baik. Namun Bitcoin, meskipun umurnya belum selama emas, merupakan aset yang dapat Anda pertimbangkan untuk menjaga nilai kekayaan Anda. Banyak faktor yang membuat Bitcoin lebih unggul dibandingkan emas sehingga bisa menjadi pertimbangan dalam memilihnya sebagai aset pelindung.