DeFi merupakan sistem keuangan berbasis blockchain yang tidak bergantung pada sistem perbankan dan institusi keuangan tradisional yang dikelola negara. Sebagai gantinya, sistem DeFi menggunakan smart contract yang terintegrasi dalam blockchain seperti yang dilakukan oleh Ethereum. Sistem tersebut memungkinkan orang untuk melakukan transaksi termasuk meminjamkan ataupun meminjam aset tanpa memerlukan perantara. Hal ini membuat transaksi yang dilakukan dapat lebih efisien, cepat, dan murah. Selain itu, sistem DeFi juga dapat digunakan untuk tempat perdagangan cryptocurrency hingga melakukan penyimpanan aset dan mendapatkan bunga seperti sistem tabungan di bank.
Sejak Juni 2020, DeFi membuat ledakan baru di industri blockchain dan segera menjadi primadona di komunitas crypto. Sebelumnya, masyarakat berpikir aset kripto akan berhenti pada fungsi pembayaran digital dan perdagangan digital saja, namun kemunculan DeFi ini membuktikan bahwa aset kripto juga bisa digunakan untuk fungsi pinjaman atau “crypto loan”.
Sistem ini juga banyak digadang-gadang sebagai ancaman bagi sistem keuangan tradisional. Mengapa? Dalam sejarah perkembangannya, sistem keuangan tradisional yang bersifat sentral (CeFi) banyak mengalami penurunan karena faktor seperti biaya transaksi dan operasional yang tinggi. Belum lagi melihat proses dan regulasinya yang rumit dan cenderung membutuhkan banyak waktu sehingga dianggap memberikan dampak berupa rendahnya inklusi keuangan bagi masyarakat. Sedangkan DeFi menawarkan konsep yang berkebalikan dan merupakan salah satu solusi yang dapat mengatasi kelemahan dari sistem CeFi. Misalnya saja, sistem mereka yang tidak bergantung pada perantara membuat transaksinya bisa dilakukan cepat dan tidak perlu menunggu izin (permissionless), juga transparan sehingga keseluruhan datanya dapat diakses oleh siapapun.
Keuntungan dan Keunggulan Sistem DeFi
Lantas, apa saja sih kelebihan DeFi sehingga mendapat banyak perhatian dan juga peminat? Pertama, tentu saja karena sifat utama aset crypto yang mengedepankan sistem peer to peer, sehingga pengguna memiliki kontrol penuh terhadap asetnya, tidak perlu bergantung pada perantara. Kedua, sistemnya yang desentral menjadikan segala pencatatan transaksi menjadi transparan dan mudah diakses. Ketiga, dengan teknologi smart contract yang canggih menjadikan transaksi di sini menjadi minim resiko operasional karena tidak ada pihak ketiga dan faktor “human error” dalam prosesnya. Bila di Bank transaksi berjalan lambat dan berisiko dengan adanya kesalahan manusia, sistem DeFi menjadikannya otomatis dan lebih aman karena ditangani oleh kode yang dapat diperiksa dan diteliti oleh siapa saja. Terakhir, proses pinjaman lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan sistem konvensional yang memiliki prosedur lebih panjang dan lama.
Lalu, apakah DeFi pasti terpercaya? Sama saja dengan layanan pinjaman konvensional pada umumnya tentu saja kita harus melakukan research yang menyeluruh terlebih dahulu, siapa saja tim di baliknya, bagaimana track record yang dimiliki platform tersebut, serta fitur-fitur apa yang ditawarkan. Hal itu perlu dilakukan untuk tetap menjaga keamanan aset kita.
Nah, selain fungsi pinjaman, token DeFi juga bisa ditradingkan seperti token crypto pada umumnya. Di Tokenomy, kamu bisa mentradingkan beberapa Token DeFi yang sedang diminati Sebagian besar komunitas kripto. Kamu juga bisa mampir ke platform DeFi yang merupakan proyek eksperimental yang diinisiasi oleh Indodax dan Tokenomy, yaitu Tadpole Finance. Dengan tim yang terpercaya dan sudah terbukti kualitasnya, Tadpole menjadi pilihan menarik untuk kamu yang ingin mengeksplorasi lebih dalam tentang DeFi!