Jenis-jenis Aset Kripto

jenis jenis aset kripto

Memasuki era serba digital, kehadiran cryptocurrency (mata uang kripto) mulai banyak dilirik. Pasalnya mata uang tersebut bukan hanya berharga untuk dijadikan investasi, namun juga dapat digunakan sebagai alat transaksi dalam dunia digital. Tak heran bila banyak orang mulai mempelajari bagaimana cara untuk mengambil keuntungan dari mata uang tersebut. 

Bila Anda sedang mulai terjun ke dalam dunia investasi kripto, maka pasti sering sekali mendengar istilah ‘aset kripto’. Kebanyakan orang awam akan langsung menyimpulkan bahwa yang dimaksud aset kripto adalah tipe-tipe cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan sebagainya. Padahal cryptocurrency itu sendiri merupakan salah satu dari jenis aset kripto yang dapat Anda miliki. Masing-masing dari jenis aset kripto tersebut memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda.

Jumlah aset kripto itu sendiri berjumlah ribuan, jadi akan sangat sulit untuk menghafal semuanya. Namun dilihat dari beberapa aspek, semua aset tersebut bisa dikategorikan menjadi beberapa jenis. Beberapa diantaranya adalah currency token, utility token, security token, commodity-backed crypto, dan stable coin

Currency Token

Salah satu tipe aset kripto yang paling terkenal adalah currency token / cryptocurrency, atau disebut juga mata uang digital. Anda pasti sudah pernah mendengar nama dari beberapa jenis currency token yang paling terkenal seperti Bitcoin dan lainnya. Jenis aset kripto satu ini merupakan yang paling banyak dikenal oleh orang dan diciptakan dengan fungsi yang mirip dengan mata uang pada umumnya, yakni sebagai alat pembayaran. Bedanya, aset ini digunakan sebagai mata uang yang dipergunakan untuk transaksi digital. Namun saat ini tipe pembayaran tersebut belum diterima di Indonesia meskipun sudah sering dipergunakan oleh perusahaan besar di dunia seperti Microsoft dan Paypal. 

Utility Token

Token utilitas atau yang disebut juga token dengan kegunaan merupakan jenis aset kripto yang digunakan untuk transaksi pembayaran barang dan jasa tertentu. Untuk mempermudah pemahaman kita mengenai token ini kita bisa melihatnya dari perbedaannya dengan currency token. Meskipun sama-sama digunakan sebagai alat pembayaran, token utilitas hanya dapat dipergunakan dalam satu platform tertentu dan hanya dapat diakses di sana. Sedangkan cryptocurrency dapat digunakan untuk tipe transaksi apapun baik di dalam maupun di luar platform asalnya. 

Selain itu, perbedaan lainnya terletak di jumlah yang tersedia. Tipe currency seperti Bitcoin diciptakan dalam jumlah terbatas yang membuat nilainya makin bertambah semakin berkurangnya ketersediaan. Sedangkan pada tipe utilitas, persediaannya tidak tertutup sehingga berpotensi selalu bertambah. Hal tersebut membuat nilai mereka rentan terkena inflasi yang menyebabkan devaluasi aset. Menilik hal tersebut, aset ini kerap dinilai berisiko besar bila dijadikan lahan investasi. Beberapa jenis dari token ini adalah HARA Token, HNST, PXG, dan LYFE.

Security Token

Token yang satu ini cara kerjanya mirip dengan token utilitas, namun ia hanya digunakan dalam proyek cryptocurrency seperti proses crowdfunding. Token sekuritas merupakan perwakilan obligasi digital asli, ekuitas, dan sekuritas lain bagi para Peer to Peer trader tanpa perantara keuangan. Selain itu, token ini juga mewakili saham dalam proyek tersebut dan disertai dengan kemungkinan akan sebuah keuntungan di masa depan. Para pemilik aset kripto ini akan mendapatkan keuntungan hak suara, pembagian profit dan dividen, dsb. Beberapa jenis token sekuritas yang populer adalah Bcap (Blockchain Capital), Science Blockchain, dan USDT.

Jenis aset kripto satu ini memiliki banyak keunggulan yang seperti meningkatkan likuiditas aset karena dapat diperdagangkan langsung di bursa tanpa perlu menunggu. Kemudian, kepemilikan dari token sekuritas juga dapat tersebar dalam banyak pecahan yang dapat membuat aset ini lebih terjangkau bila dibeli dalam pecahan yang lebih kecil. 

Stable Coin

Stable Coin, hampir sama dengan Crypto berbasis Komoditas, tetapi dipatok dengan nilai mata uang fiat (tradisional). Jenis aset kripto ini harganya dirancang untuk dipatok ke cryptocurrency, uang kertas, atau komoditas yang diperdagangkan di bursa (seperti logam mulia atau logam industri).  Itulah mengapa harga koin stabil jauh lebih stabil, dan nilainya sangat sedikit berfluktuasi. Beberapa contoh stablecoin adalah: USDT – dipatok ke USD – di mana 1 USDT sama dengan 1 USD, dan IDK – dipatok ke IDR – di mana 1 IDK sama dengan 1000 IDR.

Commodity-Backed Crypto

Kebanyakan aset kripto pada umumnya memiliki kecenderungan naik turun nilai yang tidak terduga. Berbeda dengan tipe lainnya, Kripto yang Didukung Komoditas adalah jenis aset kripto yang nilainya dipatok dengan nilai komoditas tertentu (seperti emas, minyak mentah, biji kopi) sehingga harganya cenderung lebih stabil. . Salah satu kelebihan dari jenis aset kripto ini adalah volatilitasnya yang lebih rendah.

Tertarik berinvestasi asetcrypto? Daftar sekarang juga di Tokenomy.com

Anda mungkin juga menyukai

%d blogger menyukai ini: